Senin, 09 Juni 2008

Salam Dari Madinah

ya habib.... salam alaika... ya nabi salam alaika... Ya
Rasul.... salam Alaika....shalawatu llah alaika....

Ada yang tak bisa dijelaskan bila memasuki kota ini kota yg
memiliki sejuta keajaiban sejarah.. terasa nyaman.. terasa
tenang, tapi entah kenapa selalunya saja tidak membangun
keriangan, tapi memecah bola air menurun perlahan melalui
mata, selalu nya ada air mata yg tumpah ketika langkah
kaki menapaki masjid, terlebih ketika maqam tiga manusia
agung tampak didepan mata, ada jarak sejarah yang terentang
jauh, namun terasa sangat dekat karena pesan2 agung
terdengar hampir setiap hari yang mendekatkan jarak
sejarah, seolah cerita keagungan mereka baru kemarin
kemarin terjadi.

Assalamu alaika ya Habibullah, Assalamualaika ya
Rasullullah, Assalamualaika ya Abu Bakri, Assalamualaika
ya Umar Ibnu Khatab.

Madinatul munawarah sebuah kota didunia yg selalunya saja
memanggil dari jauh, selalunya saja lorong lorong masjid
maupun menara menampakan dirinya terutama ketika ramadhan
tiba.

Ada cinta yg tak terjelaskan lewat definisi logika, utak
atik rasio dan dekik dekik teori lainnya yg hampa.

Cuma ada hati yg selalunya saja merindukan bila jarak
waktu terbentang terlalu lama

Ya Rasullullah salamun alaik... ya Habibullah salamun
alaik...

Berdoa & termenung di karpet berwarnarna hijau bernama
Raudhoh.... taman diantara taman surga. disisi maqam tiga
manusia agung.

Terbayang nasib negeri, luruh hati, sesak pikiran, ketika
kaum penista agama para pemfitnah Rasul agung, berdiri
tegak dgn jumawa atas nama kebebasan berkeyakinan. ..

Wahai Rasulullah kekasih hati...Akhlaqmu memancarkan kasih
sayang.. Ajarannmu memberi keselamatan. .. Cintamu terpancar
indah sampai diakhir khayatmu.

Ummati...ummati. ...lirih suarmu menjelang ajal. Nasib
ummatMu menjadi panggilan nurani didetik detik akhir
kehidupan..

Dan kini diantara kami, di antara ummat yang kau cintai,
yang akan kau berikan syafaat diakhir hari kemudian.
Mereka memfitnahmu. .. mereka menistakan ajaran Mu.....

Kami tak rela engkau dinistakan kami tak rela ajaranMu yg
suci diselewengkan.

Wahai Rasul kami, wahai penutup para nabi, syafaatmu
memberi keselamatan, Engkau tak rela bila satu saja
diantara kami memasuki Neraka, Engkau meminta dan memohon
pada Pengutus MU untuk menyelematkan seluruh umat melalui
SyafaatMu...

Wahai junjungan kami... jangan lepaskan kami dari
syafaatmu, jangan tinggalkan kami dari umatMu terdahulu,
Wahai sang pemilik pengorbanan, wahai pemilik kesabaran,
satukan kami diantara umatMU yang kau cintai, satukan kami
dalam syafaatmu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar