Rabu, 12 September 2007

Ramadhan lagi Adu Keras Suara Toa lagi.

Saya tak bisa membayangkan bila seorang Non Muslim tinggal dilingkungan Muslim yang padat penduduknya. Dimana Masjid dan Mushollah berjarak hanya dalam hitungan puluhan meter atau ratusan meter. Maka yang pertama sudah pasti dia merasa tertindas. Hak asasinya untuk tidur ditengah malam sudah pasti terampas oleh ibadah yang namanya Ramadhan.

Jam dua pagi suara toa dari masjid sebelah sudah berkumandang keras bergema memasuki dinding dinding kamar dengan teriakan Sahur...sahur. ... Jam empat subuh suara tarhim kembali bergema. Selama satu bulan si non muslim tersebut pun harus ikut mengurangi jam tidur. Cuma bedanya bila kalangan Muslim merasa mendapat pahala sementara dia cuma mendapat kekesalan.

Di Jakarta seluruh Masjid maupun mushollah memakai speaker didalam Masjid maupun Toa yang dipasang tinggi untuk mengingatkan waktu sholat (Azan). Beberapa Masjid hanya sebatas azan diperdengarkan lewat Toa, dan hanya memakai speaker internal dalam pelaksanaan sholat. Namun disebagian besar masjid lainnya baik dalam sholat maupun pembacaan doa setelah sholat juga memakai pengeras suara luar (Toa). Tarkadang dipasang diempat penjuru dalam satu menara. Yang suaranya sering kali terdengar tidak merdu itu.

Terkesan diantara Masjid yang berdekatan bersaing saling mengeraskan suara Toanya dan sering kali pula mengganggu kekhusuan sholat Jamaah didalamnya. Karena pada saat Sujud, suara sang Imam dari masjid sebelah yang sedang membacakan ayat Qur'an terdengar nyaring masuk kedalam masjid didekatnya.


Hari ini awal sholat taraweh dimulai dan untuk kekhusuan sholat jamaah maka Sholat Taraweh di Masjid Arrahmah di YRA. kami pindahkan ke Aula dilantai dasar.
Ada kenikmatan bila sholat dilantai atas tersebut, karena angin bertiup agak kencang menjadikan udara didalamnya sejuk dan ada pemandangan melihat daerah sekitar maupun gedung gedung tinggi di wilayah Pancoran. Namun suara Toa dari Mushollah diperkampungan belakang tak bisa ditoleransi, Sering kali suara chatib berceramah menjadi tak terdengar terkalahkan oleh suara imam dimushollah tersebut.
Pernah kita mencoba mendiskusikan dan para orang tua di mushollah tersebut berkata "ini Syiar Islam dan kami disini sudah puluhan tahun seperti ini."
Kalimat itu telah menciptakan para Jamaaah di masjid lainnya agak sedikit kepanasan dan mengandalkan kipas angin agar udara tak terasa pengab.....

Beberapa tahun lalu Ustadz Quraish Shihab membahas soal ini bersama Arif Rahman di RCTI dan besoknya teman saya berkomentar, menyatakan ketidak setujuan atas pendapatnya Quraish. Menurutnya Ustadz Quraish membatasi Syiar Islam dan yang berkomentar seorang berpendidikan. ....?

Seringkali adab dalam beragama kalah oleh tradisi, repotnya lagi tradisi itu disandarkan pada agama yang tak ada dasar legalitasnya kecuali nafsu beribadah yang lebih bersemangat dari Tuhan itu sendiri.
Tuhan yang maha mendengar itu harus diteriaki oleh suara Toa......... .?

Ramadhan Karim......
Selamat berpuasa semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengabulkan seluruh doa doa kita dan megampuni seluruh dosa dosa kita. Amin....