Saya menguppload video2 konser Jakarta Melayu Festival "SEROJA" yang diadakan pada 30 Agustus di Birawa Assembly Hall Bidakara. Melalui media sosial yang setelah disunting audio dan visualnya menjadi jauh lebih bagus, dibandingkan disaat konser yg ada sedikit masalah dgn akustik ruangan. Kemudian berbagai komentar di kemukakan dan salah satunya yang menarik datang dari seorang teman yang sedang study di USA.
Zen Aljufri :
Ini cerita ttg cinta dan kemegahan, sebuah gerakan budaya yang mencoba "melawan" keterkucilan, sebuah eksotisme yang terlupakan dalam onggokan sejarah. Mendengar arrasement yang dibuat Anwar Fauzi, bersama Hendri Lamiri, Buthong dkk saya semakin optimis Jakarta Melayu Festival tak kalah keren dari Java Jazz dll. Sudah sangat sering kita mendengar musik melayu dibawakan dgn seadanya namun menjadi sangat berbeda musikalisasinya ketika ditangani oleh arranger muda sekelas Anwar Fauzi.
Balari lari bukannyo kijang
Pandan tajamua di muaro
Kami manari jo tari indang
paubek hati urang nan tibo..
(Link video Dindin Badindin)
http://www.youtube.com/watch?v=IdqN-B4n40s
Pak ketipak ketipung suara gendang bertalu talu.... dari melaka kenegeri pahang.. Hendri memainkan nada dalam alunan biola dan Iyeth Bustamipun memekik : Hendriiiiiiiiii Lamiriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii........ Sebuah kolaborasi yang dasyat.. Anwar Fauzi, Buthong, Hendri Lamiri, Nizar Ali, Iyeth Bustami dan teman2 L' Catraz. Memberikan yang terbaik selalunya menyenangkan. Dengan kwalitas musikal semacam ini saya ingin menyatakan pada dunia, kami Melayu : WE ARE THE CHAMPION.
(Link video rentak 106)
http://www.youtube.com/watch?v=5bZ64Eji8d4
Anwar Fauzi membuat Arransement Seroja..... bermula dgn Buthong memainkan Accordion, berawal dgn lambat lalu biola Hendri Lamiri menambah kesyahduan, lagu itu meningkat secara perlahan ritmenya, semakin lama semakin tinggi dan semua alat dimainkan menjadi harmoni yang luar biasa, menjelang puncak Anwar Fauzi spt memainkan emosi penonton, dia menurunkan kembali tempo musiknya, lalu kembali meningkat sampai menjelang akhir. penyanyi diatas panggung melantunkan bait.. Sekarang bukan bermenung... zaman bermenung. Mengulang kembali dan mengulang lagi dgn tempo yang semakin tinggi. iringan musik semakin ramai ditambah dgn tabuhan Drum yg menggebu. Dan pada saat lantunan .. sekarang bukannnnnnnn bermenunngggggg zamannnn termenu.......... semua alat musik tiba tiba serentak berhenti... hanya sisa suara vokal spt roket yg melesat sendiri keudara........ Nungggggggggggggggggggggggg