Rabu, 01 Desember 2010

Hangatnya Ramadhan.

Ketika masa masa awal berkeluarga dan anak anak masih relatif kecil, maka komunikasi antar keluarga selalunya tetap terjaga. Setiap hari ada banyak waktu bersama anak-anak, melihat kenakalan maupun kelucuan mereka. Jauh berbeda ketika anak anak itu beranjak dewasa. Waktu pertemuan mulai jauh berkurang berganti dengan berbagai kesibukan diluar rumah. Jam kuliah dengan Sistim Kredit Semester ( SKS ) tidak memiliki waktu yang baku. Belum lagi kesibukan organisasi dan tugas tugas rutin yang menyita waktu juga pergaulan bersama teman - teman yang tentunya juga mengambil waktu tersendiri.

Ada kehangatan ketika kebersamaan itu timbul kembali, ada komunikasi intensif yang tidak didapat dibulan bulan lainnya. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, mengembalikan sesuatu yang hilang yaitu waktu untuk bersama. Ada kebersamaan yang didahulukan. Pulang lebih cepat agar bisa berbuka puasa dirumah. Dilanjutkan dengan sholat taraweh berjamaah, makan sahur dan subuh berjamaah. Ada canda ria di sela sela sholat taraweh, ada berbagai pertanyaan seputar agama. Ada cerita tentang teman mereka, ada juga kritik satu sama lain tentang sifat sifat yang kurang berkenan.

Tiga anak laki laki yang beranjak dewasa memiliki keunikannya masing masing, dan si Ibu tentunya menjadi penguasa tunggal. tak ada pesaing tak ada perempuan lain kecuali dia. Maka otoritas mutlak "kerajaan" berada ditangannya. Bila BB selalu ditangan maka keluar ucapan, "Bulan puasa bukan baca BB melulu tapi baca Qur'an." bila satu orang tak terlihat di meja makan ketika sahur tiba, maka Intruksi yang ber ulang ulang segera terucap pada yang lainnya, agar si tukang tidur segera dibangunkan dari tidur nyenyaknya.

Dalam Sholat taraweh tugas Imampun berputar dari yang paling besar sampai yang paling kecil, berganti ganti setiap harinya, ada yang seperti supir Bus Metro Mini malas meenginjak Rem, membaca ayat Qur'an seperti menginjak pedal gas kuat kuat, tak ada titik maupun koma. Ada pula yang membaca satu surat diulang sampai tiga kali dalam sebelas rokaat, menunjukkan hafalan yang kurang atau memang sengaja agar hanya membaca surat surat pendek. Segala kekurangan itu menjadi bahan keritik dalam komunikasi yang hangat dan riang bukan omelan yang membosankan.

Dalam pada itu di setiap Ramadhan saya memiliki tempat sholat taraweh lain selain dirumah, tepatnya diseputar Rawamangun dirumah Ayah seorang teman. Selama sebulan penuh sholat taraweh berlangsung ,dimulainyapun agak sedikit malam sekitar jam 9 lalu dilanjutkan dengan membaca doa bersama. Sekitar lebih kurang tiga puluh orang setiap malamnya datang untuk sholat disana, merupakan media silaturahmi yang terkadang setahun penuh tidak bertemu kecuali dibulan Ramadhan. Ada diskusi agama ada diskusi politik yang sedang hangat di media, ada pula diskusi tentang bisnis. Semua serba rata tak ada posisi yang ditinggikan atau direndahkan, ada pemilik restoran terkenal di jakarta, ada pula yang relatif "dhuafa." Semua berdialog dan bercanda tanpa jurang pemisah apa lagi jarak ekonomi.

Bila dimasa Rasul, seorang sahabat tidak hadir di Masjid selama beberapa hari maka akan datang sahabat lainnya menjenguk, maka di forum taraweh itu bila dua hari berturut turut ada yang tidak hadir, maka esoknyapun telpun berdering dering menanyakan khabar, tentang kesehatan atau apapun yang intinya mengapa tidak hadir ? Ada kehangatan silaturahmi yang terjalin dengan apiknya.

Yang berbeda adalah kehadiran anggotanya, bila tahun kemarin si fulan masih aktif sholat taraweh maka ditahun ini beliau sudah tak ada karena sudah kembali pada sang Khalik. tak jarang bila kebiasaan duduk disatu posisi maka ketika posisi itu diduki oleh teman lainnya, sering keluar pernyataan.... "cepetan buat surat wasiat" si fulan dulu selalu duduknya disitu, siapa tau ente yang menyusul.:-)

Hidup adalah menunggu waktu, dan Ramadhan merupakan hadiah dari Allah untuk mengumpulkan bekal sebanyak banyaknya. Semoga berkah Ramadhan tetap terjaga menjadi keberkahan selamanya. Agar ketika "waktu" itu datang kitapun siap menjemputnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar