Kamis, 08 Mei 2008

Kampanye Memeloroti Hukum Agama

Semakin hari semakin terlihat apa yang diperjuangkan bukan lagi hak hak sipil tapi melebar semakin jauh. Ahmadiyah dibela bukan hanya hak hidup penganutnya tapi juga keyakinannya, Homo dan Lesbian bukan lagi hak dasar kemanusiannya tapi juga orientasi seksualnya diberi pembenaran. Sialnya lagi dengan mengutak atik ayat yang sudah Qot'i. Ayat yang sudah tak perlu ditafsirkan karena bunyinya terang benderang.

Provokasi pada kelompok Islam garis keras sepertinya hanya medan antara, kekerasan mereka bukan ingin ditertibkan tapi sebaliknya ingin di MAKSIMALISASIKAN. karena bukan kekerasan yang menjadi musuhnya bahkan kekerasan kelompok Islam garis keras itu, menjadi alat kampanye kaum Islam Phobia. Tujuan sebenarnya adalah keyakinan kita pada agama yang ingin di TANGGALKAN. Semakin hari provokasi semakin dipertajam agar kelompok kelompok islam marah dan menarik keuntungan dari situ. Membaca berbagai pendapat diberbagai media massa juga diberbagai milis terakhir posting jurnal Lesbian yang dikirim kemana mana, jelas sudah kecenderungannya bukan kelompok garis keras yang ingin ditertibkan tapi keyakinan kita pada agama yang ingin di "TERTIBKAN". Berganti menjadi etika umum etika otak manusia yang membolehkan segalanyanya.

Lebih aneh lagi bisa bisanya berkata: hadist hadist yang bicara tentang Homo itu palsu alias lemah alias dhoif. Setahu saya intelektual punya kriteria dalam memberi pendapat berdasarkan keilmuannya, menjadi pertanyaan besar, kapan menjadi DR dibidang hadist ? dimana dan kapan belajarnya ..? apa kompetensinya menyatakan hadist itu palsu, dhoif, lemah dsb. Secara kasat mata sudah sangat jelas terlihat, keberadaan Islam garis keras bukanlah hal yang merugikan mereka tapi sebaliknya dijadikan alat untuk sekaligus memeloroti keyakinan kita pada agama. Setiap hari diprovokasi bahkan ditantang dengan tujuan agar lebih merusak lebih menunjukkan kekerasan agar kampanyenya semakin efektif. Kalau itu yang memang diinginkan saya pun bisa berkata: Bukan otak model Islam Phobia yang memerdekakan negeri ini tapi otaknya umat Islam yang punya keyakinan pada kalimat Syahadat, punya keyakinan pada arti kalimat Allah Hu Akbar, punya keyakinan pada Muhammad Rasulullah. Mereka adalah manusia manusia yang kalau masih hidup hari ini masuk dalam kriteria oleh kaum "penista agama" sebagai "EKSTRIM FUNDAMENTALIS. " Itulah watak seaseli aselinya dari kaum yang katanya menghargai pluralisme tapi membenci orang lain yang masih mempercayai Tuhan dan hukum hukumNya bahkan mengingkari sejarahnya sendiri. Pengerusakan pada aset Ahmadiyah apalagi mencelakai penganutnya jelas SALAH. tapi membela keyakinan mereka yang mempercayai ada Rasul lain setelah Muhammad jelas LEBIH SALAH lagi. Membela Homo dan Lesbian adalah syah dan hak masing masing orang, Akan tetapi membela mereka dengan membelokkan ayat Qur'an apalagi menafsirkan ayat bahwa Homo dan Lesbian (orientasi seksual) tidak dilarang.

"Allah hanya melihat Taqwa bukan orientasi seksual." (Musdah Muliya) Secara tersirat terbaca bahwa keyakinan pada kebenaran agama ingin diruntuhkan melalui segala cara termasuk dengan dalil agama yang dibuat buat. Tidak ada yang menyukai kekerasan terlebih pada kaum minoritas, kelompok kelompok Islam itu sepertinya masuk dalam "perangkap" provokasi yang berlebihan. Saya yakin seyakinnya memang kekerasan itulah yang dinginkan oleh kaum "penista agama". Agar lebih mudah menjauhkan kita dari keyakinan pada agama. Agama itu merusak agama itu masa lalu agama itu sudah out of date..... itu adalah inti dari semua yang mereka kampanyekan dan itulah yang diinginkan oleh mereka kepada kita sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar