Senin, 15 Oktober 2007

Malam 27 Ramadhan di Tengah Jutaan Umat Islam

Saya tak bisa memahami logika pemerintah Arab Saudi, wilayah masjidil Haram sudah sangat terbatas, kepadatan manusia sudah tidak memenuhi daya tampung kapasitas Masjid maupun halamannya. Dulu sekali saya percaya pernyataan seorang teman bahwa hotel hotel di seputar Haram akan digusur untuk perluasan Masjid dan dipindahkan jauh kebelakang. Umroh terakhir saya tahun 2003 dan tahun ini walaupun agak mendadak dan tidak ada rencana sama sekali saya berkesempatan kembali mengunjungi pusatnya pusat dunia ciptaan Allah SWT, Mekah Almukaramah. Dan ternyata hotel hotel yang katanya akan digusur tersebut ternyata bukan digusur namun malah bertambah banyak setelah Hotel DAR ATTAUHID (Inter Continental) selesai pembangunannya. Kini disamping Hotel HiILTON, Bin Laden Membangun hotel yang sangat besar, mewah dan sangat tinggi. Disamping Mal dan Apartement yang sedang dibangun Bin Laden tersebut, juga sedang digarap hotel miliknya Walid Bin Talal....(Konglemer at Arab Saudi pemilik Citi Bank.)
Persis disamping halaman dekat tempat Sya'i berdiri megah tiga apartement milik raja.

Umroh disepeluh hari terakhir ramadhan adalah puncak puncaknya kepadatan manusia jauh lebih padat dibanding musim haji, bila dimusim haji umat islam datang ke Mekah bertawaf dan sya'i lalu pergi lagi, ada yang ke Madina ada yang ke Mina namun di akhir bulan Ramadhan baik penduduk Arab saudi dari Jeddah, Riyad, Damam, Taif dll, Maupun dari negara2 lainnya datang ke Mekah dan tak keluar dari wilayah itu sampai waktunya mereka pulang... Jadilah jutaan manusia berpakaian putih pada umumnya memenuhi segenap penjuru Masjid. Pembangunan hotel hotel yang berdempet dengan halaman Masjid tersebut sebenarnya mengambil hak umat islam untuk beribadah dgn baik... Di setiap waktu sholat para jamaah bukan hanya didalam masjid atau dihalaman Masjid bahkan dijalan raya maupun didalam lobbi hotel yang dipakai untuk shalat. kita kesulitan mendapatkan tempat... Bila di Jakarta diakhir akhir ramadhan Masjid sangat longgar maka Mekkah di hari hari akhir Ramadhan mencari kapling untuk satu sajadah sulit sekali terutama bila kita datang agak terlambat. Pak Quraish di masa lalu sering menyindir kami dengan mengatakan "rombongan Adzan" bila adzan terdengar baru kami turun dan berdesakan dipintu lift hotel.

Malam malam ganjil yang dipercaya turunnya lailatul qadar menambah daya semangat umat muslim untuk berada dilingkungan tanah yang disucikan ini... Dari mulai sore kemacetan dijalan jalan menuju mekkah sudah sangat parah jauh lebih cepat perjalanan dari Jeddah ke Mekkah lebih dari 100 KM ketimbang dari Aziziah ke Haram yang cuma bejarak 3 KM.

Menjelang sholat Magrib jalan raya diseputar Mekkah tertutup oleh lautan manusia menjelang Isya dan taraweh jalan masuk ke Masjidpun sudah tertutup oleh syaf syaf jamaah yang mengitari halaman dengan sangat padatnya. Polisi Saudi yang biasanya mudah membubarkan jamaah yang menghalangi jalan masuk kedalam masjid, kali ini tak mampu lagi memberi ruas jalan untuk manusia lewat...Dan ketika jam menunjukkan pukul dua belas malam seluruh jamaah sudah memenuhi jalan jalan raya untuk mengikuti sholat malam.... Ini Malam ganjil malam 27 Ramadhan Seluruh salurah TV dari mulai Abu Dhabi, Sarjah, Kuwait, Al Alam, Syiria Yemen Libia dan TV Saudi... seluruhnya menghadirkan tokoh ulama dari mulai siang hari memberi ceramah keutamaan malam malam tersebut... Istri saya menelpun dari Jakarta dan mengirim SMS berpesan untuk tidak keluar dari masjid sampai shalat malam selesai... (persoalannya jam 12 malam kami masih mengobrol di kamar hotel yang berjarak 500m dari Masjid...:): ) budaya melayu maunya nyantai tapi inginnya dapat tempat "VIP" dekat dengan Ka'bah..:):) .

Dengan segala upaya kami berhasil naik ketingkat tiga lantai paling atas yang terbuka luas beratapkan langit, dari atas sini nampaklah dibawah sana ribuan manusia sedang bertawaf mengelilingi Ka'bah. Seluruh tempat terisi manusia hampir tak ada celah secuilpun untuk bisa duduk, dari sore hari mereka sudah datang mengisi ruas ruas dalam masjid mengaji dan berzhikir menanti saatnya shalat malam. Kami berdiri disekitar pagar pengaman menunggu datangnya waktu shalat dan berharap dapat menyelipkan badan ditengah manusia yang sudah mulai berdiri menjelang shalat malam di laksanakan.

Tepat jam satu malam sholat Tahajud dimulai... diawali oleh Shurem sebagai Imam dan sampai rakaat keenam digantikan Oleh Imam Legendaris yang memang Masya Allah. Orang ini hampir tidak pernah salah dalam membaca ayat ataupun lupa....Sudesh memimpin Sholat sampai rokaat terakhir, dan diakhir sholat witir diapun melantunkan doa Qunut yang saya kira hanya setan saja yang tidak menagis mendengar doa yang panjangnya lebih kurang 20 menit itu.

Allah Humma Innaka afunn tuhibbul afwa fa'fuanna... ya..karimmm
Ila Hana.... Ila Hana.... Ya Allah jadikanlahlah asmaMu menjadi kata akhir penutup hidupku.... Ila Hana... Ila Hana.....

Bayangkan saja sendiri... ditengah jutaan manusia yang mengadahkan tangan memohon rahmatNya kita mendengar lengkingan dan isakan suara Sudesh melantunkan doa semacam itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar